,
Bagi orang yang tinggal di luar Yogyakarta, Pantai Parangtritis boleh jadi bukanlah nama yang asing. Selain mudah dicapai dari kota Yogyakarta, pantai ini banyak dipublikasikan di media tulis, cetak maupun internet. Coba saja cari Pantai Parangtritis melalui Google Maps. Tidak ada pilihan lain, hanya ada 1 tempat di planet bumi ini yang bernama Parangtritis. Umumnya orang mengenal pantai yang letaknya di bagian selatan propinsi DIY ini sebagai pantai dengan bukit-bukit pasir yang indah.
Sesungguhnya propinsi DIY memiliki garis pantai yang sangat panjang dan Parangtritis hanyalah sepenggal di antaranya. Ada beberapa pantai di propinsi DIY yang tidak kalah indahnya. Di antaranya adalah Pantai Baron, Pantai Kukup, dan Pantai Krakal. Tertarik pada kesaksian beberapa teman yang pernah ke sana, aku menjadikan wisata ke pantai Baron dan Kukup sebagai tujuan pertama dalam libur tengah semester sekolah Aurima tahun ini.
Kami bertiga (aku, Aurima dan Febe, sepupunya) tiba di bandara Adi Sucipto pukul 7 pagi. Di bandara kami dijemput Pak Tomo yang telah kupesan sehari sebelumnya, dengan mobil Xenianya. Begitu urusan bagasi selesai, kami langsung melaju ke arah timur. Perjalanan dengan mobil untuk mencapai ketiga pantai ini dari kota Yogyakarta memakan waktu sekitar satu setengah jam. Perjalanan dimulai dengan perjalanan ke arah timur menuju kota Wonosari, kemudian ke arah selatan melintasi pegunungan Kidul. Pantai ini berada di balik pegunungan, sehingga tidak semua jaringan telepon seluler dapat menjangkaunya.
Kedua pantai ini letaknya berdekatan, hanya dibatasi oleh bukit karang. Pantai Baron merupakan pantai yang letaknya paling barat. Begitu keluar dari mobil yang diparkir 300 meter dari pantai, suara gemuruh ombak Samudera Hindia menyambut kami. Suasana pantai masih sepi, tidak ada warung yang buka. Ada belasan kapal nelayan yang sedang berlabuh di pantai. Pantai nampak bersih, tidak ada sampah.
Seperti Pantai Parangtritis, Pantai Baron merupakan pantai yang landai . Pantai ini diapit oleh 2 bukit karang di kiri dan kanannya. Beberapa anak muda bersalto di lepas pantai menyambut ombak yang datang. Satu lagi permainan dengan air laut kujumpai. Dinamisnya gerakan air laut memang mendorong terciptanya banyak permainan yang tidak pernah membosankan.
Di sebelah barat, ada teluk kecil tempat air laut menjorok masuk. Di teluk ini air laut terlihat tenang, kontras dengan ombak besar yang setiap kali memecah bukit karang di depannya. Teluk ini memberikan pemandangan yang indah jika dilihat dari puncak bukit karang di sebelah timur. Ada undak-undakan yang terbuat dari kayu dengan pegangan yang kurang stabil untuk mencapat puncak bukit karang ini. Perlu kehati-hatian agar tidak tergelincir saat meniti undak-undakan ini. Imbalannya adalah kepuasan melihat panorama indah seluruh Pantai Baron, mulai dari bukit karang, teluk, deretan kapal nelayan yang berlabuh hingga bentangan pasir dan pecahnya ombak saat mencapai bukit karang. Rasanya tidak bosan-bosan menikmati pemandangan ini, hingga tidak terasa satu setengah jam berlalu.
Pantai Kukup terletak di sebelah timur Pantai Baron, namun tidak dapat dicapai dengan menyusuri pantai, karena ada bukit karang yang membatasinya. Untuk mencapainya, perlu berjalan sedikit memutar ke arah darat mengelilingi bukit karang. Bila dilihat dari Pantai Kukup, bukit karang pembatas ini berbentuk seperti belahan kulit telur yang menggantung.
ada pulau karang dengan gardu pandang. Pulau karang ini dihubungkan dengan pantai melalui sebuah jembatan. Masih ada beberapa pulau karang di sepanjang perairan pantai Kukup. Semuanya memberikan pemandangan yang indah, terutama saat ombak memecah karang.Peristiwa yang nyaris tidak pernah berhenti, Sama seperti di Pantai Baron, siang itu Pantai Kukup sepi. Ada beberapa warung yang buka, di antaranya menjual rempeyek rumput laut. Rumput laut memang banyak dijumpai di perairan pantai ini. Ada juga beberapa orang yang menjual ikan-ikan laut yang berasal dari perairan Pantai Kukup. Ikan-ikan berwarna-warni yang biasa dijumpai di antara karang-karang laut. Di sekitar penjual ada beberapa ekor ikan yang mati tergeletak di tanah. Sayang, seharusnya mereka dibiarkan hidup di habitatnya. Belum tentu ikan-ikan itu akan bertahan hidup lama bila dimasukkan ke dalam aquarium.
Pantai Baron dan Kukup memang indah dan masih bersih. Mudah-mudahan keindahan dan kebersihannya dapat terus bertahan bila nantinya seramai Pantai Parang Tritis.
18 April 2010 pukul 21.31
Lihat foto2-nya aja udah terasa indahnya...
20 April 2010 pukul 11.07
Sementara mereka jalan2, saya makan2 di Petak Sembilan. Mantaffff ...