Terowongan penyeberangan bawah tanah

Bangunan yang terletak dibawah tanah umumnya mempunyai suasana gelap, lembab, pengap dan seringkali dipenuhi asap knalpot. Namun ada satu lokasi bawah tanah di Jakarta yang mempunyai suasana berbeda, yaitu terowongan penyeberangan antara Stasiun Kereta Api dan Museum Bank Mandiri di Kota.

Pada hari Minggu yang lalu, aku dan Aurima mempunyai kesempatan untuk berjalan-jalan ke daerah Kota untuk mengikuti acara Kum kum yang diselenggarakan di Museum Bank Mandiri. Dari gereja, kami menggunakan bus Trans Jakarta dengan transit di Harmoni dan berhenti tepat di depan Museum Bank Mandiri. Melihat suasana Kota yang semrawut, lalu lintas yang cukup padat (meskipun hari libur!) dan tempat parkir yang jauh, kami bersyukur telah memilih bus Trans Jakarta sebagai alat transportasi.

Halte bus Trans Jakarta berada di tengah-tengah Jalan Pintu Besar Utara dan Jalan Stasiun Kota yang sejajar. Kedua jalan sejajar ini membentuk persimpangan lima dengan Jalan Pintu Besar Selatan, jalan fly over Pasar Pagi dan Jalan Mangga Dua. Persimpangan yang selalu ramai. Karena itu keberadaan terowongan penyeberangan bawah tanah yang menghubungkan tepi jalan Pintu Besar Utara dan tepi Jalan Stasiun Kota sangat bermanfaat. Bermanfaat bagi pejalan kaki dan mengurangi kemacetan lalu lintas.

Terowongan ini belum lama dibangun. Aku masih ingat kesulitan beberapa tahun silam saat menyeberangi kedua jalan ini. Lalu lintas sangat ramai, udara panas, penuh asap, sangat tidak nyaman dan perlu waktu cukup lama untuk menyeberangi kedua jalan ini.

Sangat berbeda situasinya saat ini. Begitu turun dari bus Trans Jakarta, ada jalan terbuat dari beton menuju tangga menurun ke bangunan berbentuk seperti stadion olah raga di bawah. Tangga berbentuk melingkar mengikuti bentuk bangunan ini.

Bangunan berbentuk stadion olah raga ini merupakan area terbuka. Kalau di stadion olah raga, bagian tengah berupa lapangan sepak bola berumput, bagian tengah stadion ini berupa kolam kering dengan air mancur yang tidak berfungsi ( entah rusak atau belum difungsikan). Lintasan lari digantikan taman kecil yang diisi oleh rumput, bangku dari semen dan lintasan bagi pejalan kaki. Seandainya air mancur berfungsi, duduk beristirahat di sana akan semakin terasa nyaman.

Karena bentuknya yang melebar ke atas, pemandangan langit dari bawah seolah-olah seperti kubah transparan yang menaungi bangunan. Kubah transparan ini membuat ruang bawah tanah ini menjadi terang. Udara terasa segar karena sirkulasi yang baik. Bentuk bangunan seakan meredam kebisingan lalu lintas yang berada di atas. Dan yang paling menyenangkan adalah udara yang ada di dalam bangunan seakan sudah tersaring dari asap knalpot, entah bagaimana caranya.

Bangunan terbuka ini menghubungkan 2 terowongan yang berada di bawah Jalan Pintu Besar Selatan dan Jalan Stasiun Kota. Saat kami berada di sana, tidak dijumpai pedagang, gelandangan, pengemis maupun preman di stadion dan di terowongan. Pedagang baru dijumpai di ujung terowongan, itupun tidak menghalangi pejalan kaki. Salah satu pedagang yang menarik hati kami adalah pedagang rujak bebek dengan bebekan unik dari kayu yang dilukis dengan cat warna-warni.

Sangat berbeda dengan jembatan-jembatan penyeberangan sibuk lainnya yang selalu dipenuhi oleh orang-orang ini. Menyeberangi jalan di terowongan dan stadion ini menjadi pengalaman yang menyenangkan dan tidak melelahkan. Seandainya jembatan-jembatan penyeberangan lain diganti dengan terowongan-terowongan seperti ini….

Melinda

0 Response to "Terowongan penyeberangan bawah tanah"

Posting Komentar