MAENAM, KOTA KECIL DI KOH SAMUI

Koh Samui (baca Ko' Semui) adalah sebuah pulau di antara gugusan pulau di teluk Thailand, mungkin pulau terbesar. Pulau ini dapat dicapai dengan ferry maupun pesawat terbang. Koh Samui kami pilih sebagai salah satu tujuan kami selama cuti di Thailand tahun ini, karena berdasarkan buku Lonely Planet, pulau ini mempunyai keindahan pantai setara Phuket namun belum terlalu ramai dikunjungi turis. Kami memilih kota Mae Nam sebagai tempat tinggal juga berdasarkan buku yang sama yang menyebutkan tempat ini merupakan tempat yang tenang.

Kami tidak menyesali tempat yang kami pilih. Mae Nam adalah sebuah kota kecil, terletak di pinggir pantai seperti kota-kota lainnya di Koh Samui. Banyak orang asing tinggal menetap dalam jangka waktu panjang di kota ini, berbaur dengan masyarakat setempat. Suasana kota tenang, menyegarkan jiwa kami yang biasa hidup dan beraktivitas di kota Tangerang dan Jakarta yang selalu ramai dan sibuk.

Di Mae Nam kami dapat merasakah kehidupan masyarakat Thailand sehari-hari, nyaris tanpa polesan-polesan demi pariwisata.






Di pagi hari, kami dapat melihat pasar tradisional yang menjual bahan kebutuhan sehari-hari seperti sembako, sayur, buah, jajanan pasar dan makanan tradisional dengan rasa yang masih asli, belum disesuaikan dengan selera turis.



Sementara di jalan, kami berpapasan dengan karyawan yang berangkat kerja dan mampir di warung bubur di pinggir jalan untuk sarapan. Banyak warung-warung makanan buka di pagi hari dan menggelar meja serta kursi makan di tempat terbuka di pinggir jalan utama Koh Tao.

Di siang hari, aktivitas di daerah penginapan turis yang tidak terlalu ramai didominasi oleh kaum ibu, mulai dari supir minibus yang mengantar turis dari penginapan ke tempat pariwisata, penjual tiket wisata dan perjalanan, manajer rumah penginapan, pemilik rumah makan hingga manajer kapal wisata. Kami nyaris tidak menjumpai laki-laki pada siang hari di kota ini. Perkiraan kami, usaha-usaha yang mereka lakukan ini merupakan usaha sampingan yang dapat dilakukan di rumah, sementara para lelaki bekerja di tempat lain. Usaha sampingan yang tentunya tidak sedikit omzetnya pada saat musim liburan (Desember hingga April).

Pada malam hari, ada pasar malam yang disertai panggung hiburan. Sejenis panggung dangdut atau organ tunggal yang umum di kampung-kampung di Tangerang. Sebelum pentas digelar, ada banyak pedagang-pedagang yang berjualan di sekitar panggung, mulai dari pedagang baju, mainan, pernak-pernik hiasan hingga pedangang makanan yang lagi-lagi.... makanan tradisional. Tidak berbeda jauh dengan pasari-pasar malam yang sering muncul di kampung-kampung di Tangerang.

Noraknya, kami berkeliling di pasar malam tersebut, mencicipi hampir semua makanan yang dijual di sana. Suatu hal yang tidak pernah kami lakukan di Tangerang!

Satu hal lagi yang menarik. Kalau kami tidak salah memperhatikan, satu-satunya lampu lalu lintas yang ada di sepanjang jalan utama di Koh Samui hanya dijumpai di kota Mae Nam. Sebuah lampu pengatur lalu lintas yang sebetulnya tidak terlalu diperlukan mengingat sepinya lalu lintas di Mae Nam, namun tetap dipatuhi dengan taat.

Melinda

2 Response to "MAENAM, KOTA KECIL DI KOH SAMUI"

  1. Mento's Internet Marketing Blog says:
    19 Februari 2010 pukul 23.28

    Hai, melinda. Thanks banget ya udah cerita tentang samui. Saya ada rencana untuk honeymoon tapi bingung antara phuket atau samui. Apakah benar biaya disamui lebih murah dibanding phuket?
    Kalau dari samui ke phuket ada pesawat juga ya? Harganya waktu itu berapa ya perorang?
    Thanks ya, mel buat infonya. Berharga banget buat gw. Mento

  2. Melinda says:
    20 Februari 2010 pukul 14.29

    Hai, Mento. Sepertinya memang biaya di Samui lebih murah dibanding phuket yang sudah menjadi komersil. Mengenai pesawat, aku google di internet, ada tuh rute Samui-Phuket. Biayanya antara $144-147.
    Selamat berbulan madu!

Posting Komentar