Parfume Pagoda, wangi karena dupa

26 Mei 2008

Hari ini kami pergi ke Parfume Pagoda. Kami ikut tour yang banyak ditawarkan agen-agen travel di hotel dan sekitar hotel. Rombongan terdiri dari 12 orang dan 1 bayi dari berbagai bangsa. Kami berangkat naik mobil kira-kira 2 jam perjalanan arah selatan kota Hanoi hingga mencapai suatu desa. Desa ini merupakan terminal perahu.



Letak Pagoda di dalam gua stalagtit dan stalagmit. Untuk mencapainya kami menggunakan perahu dari logam, bukan kayu yang didayung oleh 1 orang perempuan. (Perempuan di sini selalu berambut panjang). Tidak selalu perempuan sih, ada juga yang laki2, tapi aku salut dengan perempuan pedayung. Badannya kecil dan kurus tapi tenaganya besar. Hasil tempaan jaman geriya kali ya? Perahu digunakan untuk menyusuri sungai yang punya pemandangan bagus sekali berupa bukit-bukit yang tidak pernah kujumpai di Indonesia.

Setelah sampai di area gua, kami turun dari kapal dan berjalan mendaki bukit untuk mencapai terminal cable car. Cable car ini melewati 3 bukit sebelum mencapai gua. Perjalanan ini juga bisa ditempuh dengan berjalan kaki, kami menggunakannya waktu kembali dari gua.

Gua yang kami liat tidak beda dengan gua2 stalagmit- stalagtit yang ada di Indonesia umumnya. Istimewanya, gua ini dipakai sebagai tempat ibadah. Jadi ada altar dan lain-lain. Bau dupa yang dibakar membuat gua ini menjadi harum, karena itu disebut perfume pagoda.

Perjalanan yang menarik. Yang bikin tidak nyaman adalah udara yang panas. Heran, kalau di Indonesia, di daerah yang banyak pohon dan bukit hijau biasanya terasa adem. Di sini panas banget, karena lagi musim panas. Apa iya, di daerah subtropis, kalo musim panas, di dataran tinggi juga panas? 


Melinda

2 Response to "Parfume Pagoda, wangi karena dupa"

  1. Liani Says:
    24 Juli 2008 pukul 11.09

    Mengenai suhu panas di sana, mungkin nggak karena kelembaban yang tinggi? Kelembaban membuat udara terasa lebih panas.

  2. wardogi Says:
    24 Juli 2008 pukul 11.10

    soal suhu... memang panasnya tinggi sampai 37 derajat. Terus, di daerah selatan, ga tau karena suhu tinggi atau kelembaban rendah, ga pernah keluar keringat meskipun melakukan aktivitas fisik (jalan jauh,dsb). Beda dengan di utara

Posting Komentar