Hue, kota kuburan

30 Juni 2008

Kami mencapai Hue pagi hari dengan sleeper bus. Buat kami, ini merupakan pengalaman baru. Bis ini terdiri dari 3 baris tempat tidur bersusun 2, khusus bagian belakang terdiri dari 5 tempat tidur berjejer, juga bersusun 2. Bis ini memang dibuat untuk mengangkut penumpang yang ingin tidur di perjalanan. Tempat tidur cukup panjang dan lebar untuk tidur 1 orang, meskipun sulit untuk bergerak. Setidaknya lebih nyaman dibanding bis biasa, yang tidak memungkinkan orang untuk berbaring.


Di Vietnam ada yang disebut "open tour bus" dari Saigon ke Hanoi dan sebaliknya serta berhenti di beberapa kota di antara kedua kota tersebut. Penumpang dapat turun di kota mana saja untuk singgah beberapa jam atau beberapa malam di kota yang dilewati bis ini, dan melanjutkan ke kota lain. Kalau kita membeli tiket open tour bus, harganya jauh lebih murah dibanding kalau tiket tersendiri untuk setiap rute. Ada dua jenis bis yang tersedia, yaitu bis biasa dan bis "sleeper" .

Kami tiba di Hue jam 8 pagi. Tanpa sempat mandi, kami langsung mengikuti city tour. Kami dijemput di hotel dengan sebuah mobil minibus. Kami kehilangan satu tempat tujuan wisata, mungkin 2, karena kesalahan informasi. Info yang kami dapat, bis akan tiba di Hue jam 6 pagi. Kami telah membeli tiket Hue city tour di Hanoi dengan asumsi kami tiba di Hue jam 6 pagi dan langsung mengikuti tour.



Sepertinya Hue adalah tempat tinggal Ho Chi Minh, karena kami melihat ada sekolah, rumah dan monumennya. Di Hue ada 13 kuburan raja dinasti Nguyen, kami mengunjungi 3 kuburan di antaranya. Kuburannya bagus-bagus, areanya luas dan bangunannya seperti istana.
Salah satunya berada di tepi danau, ditambah taman-taman di sekeliling bangunan membuat pemandangan di sekitar kuburan menjadi bagus. Tempat lainnya yang kami kunjungi adalah rumah tua dengan latar belakang budaya Cina.
Terakhir, kami mengunjungi pagoda yang letaknya di pinggir Perfume River. Disebut perfume river karena di tepi sungai tumbuh tanaman perdu yang wangi.

City tour diakhiri dengan menaiki perahu besar menyusuri Perfume River yang cukup lebar.
Sebetulnya dekat Hue ada tempat menarik, yaitu Demiliterization Zone (DMZ). Hue dulunya merupakan kota perbatasan antara Vietnam Utara dan Selatan. Sayang, kami tidak punya waktu untuk mengunjungi DMZ karena dikejar waktu yang tinggal sedikit lagi. Kami harus tiba di Saigon tanggal 2, supaya bisa kembali ke Jakarta tanggal 4. Kami tinggal di Hue hanya 1 hari, 1 malam. Kalau ada lain kali, Hue pasti akan kami kunjungi lagi.

1 Response to "Hue, kota kuburan"

  1. Rangga says:
    18 Desember 2008 pukul 15.17

    halo, seru banget nih ceritanya.. bantuin yah , saya jg mau ke vietnam jg nih .. boleh ga nih saya nanya2?
    please reply ke rangga.yudhika@gmail.com

Posting Komentar