26,
Juni
Melinda
Hari terakhir kami di Kamboja kami habiskan dengan berjalan-jalan di kota Pnom Penh. Pada saat kami tiba di Pnom Penh siang hari sebelumnya, kami berjumpa dengan seorang supir tuk-tuk yang memamerkan kemampuannya mengucapkan kata “Terima Kasih” kepada kami. Rupanya kamu bukan orang Indoesia pertama yang dijumpainya.

Bagi pembaca blog yang kebetulan mau pergi ke Pnom Penh silakan mencatat alamat Warung Bali : #25Eo, Street 178 Pnom Penh. Restoran ini pasti akan dilewati bila akan masuk National Museum dari arah lapangan di muka Royal Palace.
Di National Museum, saat menyaksikan video penelitian arkelologi Angkor Wat, kami berjumpa dengan sebuah keluarga (bapak, ibu dan 3 anak) yang terdengar menggunakan bahasa Indonesia.
Dari National Museum, kami berjalan-jalan di Pshar Thmey (Central Market). Di depan sebuah kios kain tenun, kami melihat seorang Bapak mengenakan pakaian batik. Tanya punya tanya, ternyata memang orang Indonesia yang sedang menunggu istrinya berbelanja. Di depannya sudah ada 1 kotak besar belanjaan.
Saat membeli selendang di sebuah kios, kami dikagetkan lagi saat penjual menyebutkan harga dalam bahasa Indonesia. Ternyata penjualnya bisa berbahasa Indonesia karena sering kedatangan pembeli asal Indonesia. Hmmmm…..memang dasar orang Indonesia tukang belanja. Di negara manapun harus belanja. Dengar-dengar, di Paris pun pedagang-pedagang banyak yang dapat berbahasa Indonesia karena sering kedatangan pembeli berbahasa Indonesia.
0 Response to "ORANG INDONESIA DAN BAHASA INDONESIA DI PNOM PENH"
Posting Komentar